K-On Mio Akiyama

Sunday, August 1, 2010

Waiting For You 2

Author : Sefriska Talitakum Maria
Categories : FanFiction/Kpop/SHINee
Chapter : 2

Story :
Lagu Sorry-Sorry Super Junior terdengar memenuhi ruangan itu. Seohyun mengambil ponselnya. Ia menatap layar ponselnya.

Ia tertegun saat menatap layar ponselnya.
Buat apa lagi orang ini meneleponnya?
Seohyun pun membiarkan ponselnya bordering terus hingga berhenti. Kemudian ia mematikan ponselnya. Seohyun menghembuskan nafas lega.
Kim Yuri yang merupakan teman Seohyun bingung melihat tingkah laku Seohyun. Ia mengangkat sebelah alisnya kemudian bertanya, “ Siapa yang menelepon? “
Seohyun mendesah keras. Kemudian ia menjawab pertanyaan Yuri. “Dia…” Jawab Seohyun singkat.
Wajah Yuri terlihat bingung, dan sepertinya ia sedang berpikir keras. “Dia? Dia Siapa? Kumohon jawab yang jelas Seohyun.” tanya Yuri penasaran.
Seohyun mendesah keras lagi. Lalu ia membaringkan dirinya di tempat tidurnya sambil menatap langit-langit kamarnya. Kemudian ia menjawab pertanyaan Yuri karena sepertinya Ia terlihat sangat penasaran. “Dia… Mantan namjachingu ku.”
Yuri yang berada di meja belajar Seohyun Nampak tersenyum. “Oh….” Kemudian ia tertawa kecil. “Buat apalagi ia meneleponmu? Sekarang kan dia artis yang pasti dikelilingi dengan yeoja cantik.”
“entahlah…” jawab Seohyun.
“Mungkin dia amsih mengharapkan dirimu.”kata Yuri sambil tertawa kecil.
Seohyun terkejut mendengar ucapan Yuri. Ia menengok ke arah Yuri, kemudian ia menyipitkan matanya yang memang sudah sipit. Yuri hanya terduduk lemas di tempat duduknya sambil memaksakan seulas senyum.

***

Minho menatap cemas layar ponselnya. Ibu jari tangannya masih menekan tombol-tombol yang ada di ponselnya. Setelah selesai, ia menempelkan ponselnya di telinganya.
Tidak tersambung lagi. Minho makin cemas sekaligus kesal karena teleponnya tidak di angkat. Tanpa berpikir panjang ia melemparkan ponselnya ke sofa yang ada di dekatnya.
Tak lama kemudian terdengar suara jeritan seorang namja. Minho langsung menengok mencari sumber suara.
Saat melihat sosok namja yang menjerit tadi, Minho langsung tidak bisa menahan rasa tawanya.
“aigoo ! Sakit sekali Hyong! Kau benar-benar tidak punya perasaan!” kata Taemin sambil memegang kepalanya yang tadi terkena lemparan ponsel Minho.
Mnho langsung beranjak dari tempatnya dan menuju ke tempat Taemin duduk.
“Jeongmal Mianhae Taemin. Gwaenchana?” kata Minho sambil mereaba-raba kepala Taemin yang terkena ponselnya dengan tangannya.
Taemin langsung menyingkirkan tangan Minho dari kepalanya sambil mendesah keras. “Jelas-jelas sakit begini tau Hyong! Kau masih menanyakan padaku gwaenchana?” bentak Taemin pada Minho.
“Mianhae Taemin. Jeongmal Mianhae.” Kata Minho sambil menunjukkan puppy eyes nya.
“Aigoo! Jangan tunjukkan hal itu padaku! Aishh~”jawab Taemin sambil menutupi wajah Minho dengan kedua tangannya. “Baiklah Hyong, aku maafkan asal kau tidak memperlihatkan wajah itu lagi!”
“Baik . Gomawo Taemin.” Seru Minho dengan girangnya pada Taemin.
“Kalian berdua ini rebut terus dari tadi. Apa yang terjadi?” Tanya Jonghyun penasaran pada Minho dan Taemin. Kemudian terdengar satu suara lagi dari lantai dua. “Jangan berisik! Tidurku jadi terganggu!” teriak Onew dari atas.
“Mianhae Hyong! Teriak Minho dengan nada yang agak menjengkelkan.
Suasana jadi hening sejenak. Tak lama kemudian Taemin angkat bicara, “tadi Minho melempar ponselnya kemudian mengenai kepalaku. Sakit sekali! Jadinya aku teriak. Begitu Hyong.” Jawab Taemin menanggapi pertanyaan Jonghyun.
Suasana menjadi hening lagi. Tidak ada seorangpun yang berbicara. Kemudian Minho mengambil remote TV dan menyalakan TV dengan cueknya tanpa menghiraukan orang-orang yang ada di sekitarnya.
“Ada apa dengannya?” bisik Jonghyun pada Taemin. Namun Minho masih dapat mendengarnya karena mereka berada tidak jauh darinya.
“Sepertinya dia sedang kesal dengan seseorang. Tadi aku lihat dia menelepon seseorang berkali-kali, tapi sepertinya tidak diangkat. Mungkin itu penyebab kenapa Hyong melempar ponselnya tadi.” Jawab Taemin sambil berbisik, tapi Minho masih dapat mendengar tiap perkataan Taemin dengan jelas. Minho sudah bisa menebak apa yang akan dibicarakan Jonghyun dan Taemin oleh karena itu ia mengencangkan volume TV nya.
Tiba-tiba Minho merasa seseorang mendekatinya. Minho pun menoleh. Ternyata dugaannya salah. Yang datang bukan hanya satu orang tetapi dua orang. Taemin dan Jonghyun.
“Memangnya tadi yang menelepon siapa Hyong?” Tanya Taemin penasaran.
“Seohyun yah?” Tanya Jonghyun dengan nada menggoda pada Minho.
Dugaan buruk Minho menjadi kenyataan. Lama kelamaan mereka pasti akan membicarakan Seohyun.
“Iya.” Jawab Minho singkat. Nada bicaranya juga terdengar membosankan. Minho segera mengambil remote TV dan mematikan TV yang tadi dinyalakannya.
“Kau masih mengharapkannya? Setelah apa yang telah dilakukannya padamu?” Tanya Jonghyun yang masih penasaran. Kemudian ia beranjak dari tempatnya bersama Taemin dan Minho menuju ke Grand Piano putih kesayangannya. Lalu duduk di kursi di hadapan Grand Piano nya.
“Entahlah. Tapi tadi aku hanya ingin menanyakan kabarnya, bukan berarti aku masih mengharapkannya.” Jawab Minho menanggapi pertanyaan Jonghyun.
Suasana menjadi hening sejenak. Tak lama kemudian Onew turun dari lantai atas.
Begitu tiba di lantai dasar, Onew langsung menduduki sofa yang tadi diduduki Taemin. Kemudian ia memandang Jonghyun, Taemin dan Minho secara bergantian. Lalu ia berkata, “kenapa kalian diam saja? Padahal daritadi kaian rebut terus sambil membicarakan Seohyun.”
Minho tertegun mendengar ucapan Onew tadi. Bagaimana dia bisa tahu? Aneh.
“Tadi aku terbangun mendengar teriakan Taemin. Aku penasaran apa yang terjadi. Akupun memutuskan untuk mencari tahu dengan cara mendengarkan pembicaraan kalian diam-diam, walaupun agak sulit karena seseorang menyalakan TV kencang sekali. Tapi aku sempat menangkap satu kata yaitu Seohyun.” Kata Onew menjelaskan mengapa ia bisa mengetahui pembicaraan antara Taemin, Jonghyun dan Minho. Sepertinya Minho sudah menyuarakan pikirannya tadi, karena Onew tidak mungkin mau menjelaskan sesuatu panjang lebar kalau tidak ditanya.
Tiba-tiba terdengar suara bel pintu. Minho bergegas membukakan pintu. Dilihatnya sosok seorang namja berpakaian T-Shirt putih dengan jeans. Namja itu juga memakai topi kuning dan kacamata hitam. Namja itu terlihat sedang menggenggam tas belanjaan. Tidak butuh waktu lama untuk Minho mengenali namja yang berada dihadapannya.
“Nuguseyo?” teriak Jonghyun dari dalam dengan santainya.
“Key!” teriak Key dengan kencangnya. Membuat Minho yang ada dihadapannya merasa sakit telinganya. Sepertinya Key sedang senang sampai-sampai ia semangat sekali.
Melihat banyaknya tas plastic yang dibawa Key, Minho langsung mengambil beberapa tas plastic berisi makanan yang dibeli Key. Kemudian ia berbalik dan berjalan ke dapur sambil berkata, “Aigoo! Umma, tidak perlu teriak sekencang tadi! Telingaku jadi sakit!”
Key tertawa mendengar ucapan Minho, kemudian ia berkata, “Mianhae!” lalu dilanjutkan suara tawa nya lagi.
Setelah menaruh barang bawaan Key di dapur, Minho kembali berkumpul dengan yang lainnya di ruang tengah. Ternyata Key sudah duduk santai di sofa. Key Nampak sedang memegang sebuah majalah.
“Hey! Kita masuk majalah lagi. Lihat ini !” seru Key sambil memperlihatkan sampul depan sebuah majalah pada teman-temannya, termasuk Minho.
Dalam sampul depan majalah itu Nampak dengan jelas foto-foto Onew, Taemin, Jonghyun, Minho dan Key. Dibawah foto mereka terdapat tulisan ‘SHINee’.
Sebenarnya mereka berlima adalah artis, tepatnya grup boyband yang baru berdiri selama dua tahun di Korea.
Minho tersenyum melihat foto itu. Ia masih ingat kapan foto itu diambil.
“oh ya!” suara Key menyentakkan Minho kembali ke dunia nyata.
“tadi aku bertemu dengan Soon Hae di mall.” Kata Key melanjutkan ucapannya tadi, lalu ia menambahkan, “Masih ingatkan?”
“Kau kira kita ini sudah berumur seratus tahun?” sahut Onew, mencoba membuat lelucon.
“Onew Condition mulai lagi.” Sahut Jonghyun dengan santai menanggapi lelucon Onew yang mereka anggap tidak lucu.
“Lanjutkan ucapanmu Ki Bum” sahut Minho.
Key tersenyum kemudian ia menghela nafas panjang dan melanjutkan ceritanya yang terpotong tadi.

***

Aigoo … Seon Yi itu keterlaluan sekali! Dia menyuruhku belanja sebanyak ini sendirian. Lihat saja nanti aku akan membalasnya.
“Hei! Kalau jalan lihat-lihat!” bentak seseorang dihadapanku. Ya ampun, ternyata tadi aku sudah menabrak orang?
“mianhae. Jeongmal Mianhae.” Kataku sambil berlalu dari orang itu. Aku takut kalau aku berlama-lama disana orang itu akan memarahiku.
Tiba-tiba aku merasa seseorang memegang tanganku. Oh Tuhan, jangan sampai orang yang tadi lagi.
“Soon Hae, benarkah ini kau?” Tanya orang itu. Ternyata memang dia. Aku tetap berdiri membelakanginya. Tai, kenapa dia mengetahui namaku? Akupun membalikkan tubuhku, untuk mencoba melihat siapa dia.
Orang ini aneh. Dia memakai topi dan kacamata. Seolah ingin menyembunyikan indetitasnya. Aku hanya menunjukkan senyum terpaksaku padanya.
“Ya, ini aku. Kau siapa? “ tanyaku dengan sinisnya. Kemudian tanganku ditarik lagi olehnya. Ia membawaku ke sudut ruangan mal itu. Apa maksud ini?
Akupun memberontak, mencoba melepaskan tanganku dari genggamannya. Namun usahaku sia-sia. Orang itu mempererat genggamannya dan semakin membuat aku tidak bisa bergerak.
Perlahan ia melepaskan genggamannya. Ini saat yang tepat untuk melarikan diri. Tapi belum sempat aku melangkah, orang ini sudah menginjak kakiku terlebih dahulu. Sial, kakiku sangat sakit.
“Mianhae. Ini aku Ki Bum.”
Aku mengangkat alis sebelahku, kemudian menyipitkan mataku. Kibum? Siapa dia? Aku tidak kenal orang ini.
Kemudian orang itu tertawa kecil. Memangnya ada yang lucu? Lalu ia berkata, “aku Kim Kibum, itu nama asliku, aku lupa, saat kita berkenalan aku menggunakan nama panggilanku, Key. Pantas saja kau tidak tahu.”
“OMO !! KEY!!” kataku sambil berteriak. Membuat beberapa pengunjung mal yang mayoritas remaja putrid menoleh kea rah kami. Dalam sekejap Key langsung membekap mulutku lalu membawa aku keluar dari mal itu. Ia menuju ke arah sebuah mobil, lalu menyuruhku masuk ke dalamnya. Mungkin ini miliknya, akupun menurut saja. Key ikut masuk.
Aku melihat Key Nampak sangat lelah. Kemudian ia melepaskan kacamata dan topi yang dipakainya sejak tadi. Lalu ia mengeluarkan sebuah majalah dan memberinya padaku.
“Untukku?” tanyaku pada Key.
Key menoleh lalu tersenyum, “ya, ambil saja. Tadi aku beli dua.”
Mwo? Beli dua? Apa dia ini maniak majalah?
“Bukan…” sahut Key sambil tertawa. Apanya yang bukan?
“aku bukan maniak majalah, yang satu itu aku beli untuk Jonghyun, tapi kalau kau mau ya sudah, ambil saja. Jonghyun tidak akan keberatan.”
“Hey! Bagaimana kau tau pemikiranku?” tanyaku penasaran pada Key.
Key tertawa lagi, kemudian berkata, “sepertinya kau sudah menyuarakan pikiranmu tadi.”
Oh tidak. Ini gila! Aku takut jika aku melukai perasaannya. Tapi yasudahlah, dia tidak marah ini. Aku menoleh ke arahnya. Orang ini aneh. Daritadi di dalam mobil tapi belum menyalakannya.
“Mwo?” Tanya Key sambil mengangkat kepalanya. Aku jadi salah tingkah karena melihatnya daritadi. Aku harus mencari jawaban yang masuk akal untuk menjawab pertanyaannya.
Sial, jawaban apa yang tepat? Semakin lama Key bisa mebuatku gila. Tapi,…., ah! Aku tau!
“Itu, tadi kau kenapa seperti orang ketakutan? Seakan kau baru saja bertindak criminal.”
“Semuanya karena kau!”
Apa? Karena kau? Orang ini benar-benar keterlaluan! Tapi aku memilih untuk tidak bersuara, karena sepertinya ia ingin menjelaskan ucapannya.
“aku tau di mal itu banyak shiny world ! tapi kau malah meneriakkan nama panggungku kencang-kencang, membuat mereka menoleh kea rah kita.” Lanjut Key menjelaskan. Namun aku tetap tidak mengerti apa maksudnya. Shiny World itu apa? Apa maksudnya dunia yang terang? Kemudian nama panggung. Memangnya dia itu artis sampai memiliki nama panggung?
Aku pun menjadi penasaran. Kucoba beranikan diri untuk bertanya padanya.
“Shiny World? Maksudmu dunia yang terang? Kemudian nama panggung, kau kira kau ini artis?” tanyaku dengan suara yang cukup keras, terutama pada bagian akhir. Kulihat Key nampaknya kaget dengan pertanyaanku.
“bukan shiny yang itu, tapi S-H-I-N-e-e ! SHINee World itu nama fansclub kami. Lagipula kau ini orang Korea atau bukan? Memangnya kau tidak tau kalau aku ini artis? Tepatnya penyanyi?
“MWO??? Kau artis? Biar ku tebak grup mu pasti SHINee itu ya? Aku baru tau.”
“ Kau baru tau?” Tanya Key dengan ekspresi yang membuatku ingin tertawa. Matanya melebar dan mulutnya tidak mau tertutup.
“Serius. Aku tidak tau.”
“pantas saja kemarin kalian tidak meloncat-loncat kegirangan saat berkenalan dengan kami. Anak aneh. Kalian tinggal di desa terpencil ya?”
“enak saja! Aku tidak tinggal di desa terpencil, begitu juga dengan Eun Ri, Seon Yi, Yeo Ni dan Young Mi!” sahutku kesal karena Key mengatakan aku dan teman-temanku tinggal di desa terpencil.
“Lima tahun yang lalu aku pindah ke Amerika. Dan baru kembali ke Seoul minggu lalu. Dan selama aku tinggal di Seoul – maksudku dari dulu – aku tidak pernah mendengar grup SHINee, yang aku tau yah DBSK.” Lanjutku menjelaskan bahwa aku tidak berasal dari desa terpencil.
“Lalu bagaimana bisa kau bertemu dengan teman-temanmu?” Tanya Key yang sepertingya masih penasaran dengan kisah hidupku – mungkin lebih tepatnya kenapa aku dan teman-temanku bisa tidak mengetahui dirinya sebagai artis.
“Kami bertemu di SMP.” Jawabku singkat. Aku jadi kembali teringat masa-masa itu. Betapa bahagianya aku bertemu teman sesame orang Korea di Amerika. Sejak saat itu kami – maksudku aku, Eun Ri, Seon Yi, Yeo Ni dan Young Mi berteman baik.
“Soon Hae…” terdengar suara seorang namja memanggilku. Tapi siapa? Sepertinya aku kenal suara ini.
“Soon Hae …” suara itu terdengar lagi kemudian namja itu menepuk bahuku membuat diriku terkejut.
Ternyata namja itu Key. Aku baru teringat kalau aku sedang berbicara dengannya.
“eh..mwo? mianhae…”
“kau ini kenapa? Kau tidak tau, daritadi aku sudah merasa seram denganmu. Pandanganmu menerawang, lalu tiba-tiba kau tersenyum sambil tertawa kecil. Jangan-jangan sekarang kau sudah jadi gila?” Tanya Key dengan penjelasan yang panjang.
“Oh..Aniyo. Mana mungkin aku gila! Tadi aku sedang memikirkan sesuatu.” Jawabku pada Key.
“Baguslah kalau begitu, tapi aku sarankan sebaiknya jangan melakukan hal itu lagi dihadapanku…” Key tersenyum kepadaku kemudian kembali menatap kedepan sambil menyalakan mobilnya.
“…kalau tidak, aku tidak mau dekat-dekat denganmu lagi.” Lanjut Key masih tetap tersenyum.
“dekat?” tanyaku heran menanggapi ucapan Key.
Key tertawa kemudian memegang keningnya. “Oh…ya…tidak…tidak…tidak..
bukan itu maksudku.” Ucap Key yang sepertinya sudah salah tingkah.
“Sudahlah…jangan memperpanjang masalah dekat lagi. Kalau kita berdebat terus kapan kita akan pulang?” lanjut Key yang jelas-jelas ingin mengalihkan pembicaraan. Namun menurutku masih ada satu kata yang terasa aneh.
“Kita?” tanyaku pada Key. Nampak Key yang terlihat salah tingkah lagi.
“Dimana rumahmu? Aku akan mengantarmu.” Tanya Key kembali mengalihkan pembicaraan. Tapi tak apalah, aku juga ingin cepat-cepat pulang.
“Aku tidak akan pulang ke rumahku. Aku harus pergi ke rumah Seon Yi terlebih dahulu.”
“Oh, baiklah. Dimana rumahnya?” Tanya Key. Akupun menyebutkan alamat rumahnya. Key segera mengatarkanku kesana.

***

Pintu rumah Seon Yi tiba-tiba terbuka. Membuat Eun Ri, Seon Yi, Yeo Ni dan Young Mi terkejut. Nampak sosok Choi Soon Hae dibalik pintu. Sepertinya dia baru selesai berbelanja, karena ia membawa beberapa tas plastik. Eun Ri pun tergerak hatinya untuk membantu Soon Hae.
“gomawoyo.” Bisik Soon Hae pada Eun Ri sambil memberikan tas plastik yang dibawanya pada Eun Ri.
Eun Ri tersenyum kemudian membalas, “ne..cheonmaneyo.” lalu ia berjalan ke dapur untuk menaruh semua belanjaan Soon Hae. Begitu kembali dari dapur ia berkumpul lagi dengan teman-temannya.
Di ruang tamu ia melihat teman-temannya sedang membaca sebuah majalah bersama. Rasa penasaran Eun Ri pun bangkit. Kemudian ia berjalan mendatangi mereka lalu mengambil paksa majalah yang sedang mereka baca. Membuat Young Mi kesal.
“HEI !!!” bentak Young Mi pada Eun Ri sambil berusaha mengambil kembali majalah yang direebut Eun Ri. Tapi Eun Ri tidak mengizinkannya.
“Aku mau baca dulu.” Kata Eun RI lalu ia duduk disebelah mereka.
Eun Ri melihat cover depan majalah itu dengan seksama. Nampak lima orang namja yang kelihatannya tidak asing bagi dirinya. Lalu di bagian bawahnya tertulis “SHINee”. Sepertinya mereka adalah sebuah group Boyband.
Tiba-tiba ia teringat sesuatu, “coba lihat ini! Mereka mirip Onew, Taemin, Jonghyun, Minho dan Key yah ?” Tanya Eun RI sambil menunjukkan cover majalah itu pada teman-temannya.
“Memang itu mereka.” Jawab Seon Yi dengan santainya.
“MWO ??? GOJITMAL !!!”Tanya Eunri yang terkejut. Eunri tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia merasa aneh kalau memang begitu kenyataannya.
Eunri pun membuka majalah itu untuk mencari tahu kebenaran. Tidak disangka, ternyata ucapan teman-temannya benar. Eunri tertarik dengan halaman yang membahas tentang pradebut mereka.
Eunri tidak dapat bernafas. Ia terkejut saat melihat foto masa kecil seorang member SHINee, namun sayangnya tidak ada nama yang tercantum pada foto itu. Eunri yakin ia kenal orang itu.

to be continue

-------------------------------------------------------------------------------------------------

NOTE! THE NAMES OF CHARACTER THAT BELONG TO THE REAL 'ARTISTS' ONLY SHINEE's-MEMBERS' NAMES 'CAUSE THIS IS FANFICTION THAT BELONGS TO SHINEE. EXCEPT SHINEE's-MEMBERS' NAMES, IT'S ALL JUST FAKE. THANKS. 


TAKE OUT WITH FULL CREDITS. DON'T DO ANY PLAGIARISM!!!

No comments:

Post a Comment