K-On Mio Akiyama

Wednesday, March 28, 2012

Fanfiction Dream High 2 - Together [1/2]


Title : Fanfiction of Dream High 2 "Together"
Categories : Shots Story
Length : 2 Shots + Prolog.
Genre : Romance
Rating : G
Author : Sefriska Talitakum Maria
Also published on : Wattpad
Cover by : Author















[1/2]






            Lembaran demi lembaran dari buku kecil bersampul hijau itu dibuka oleh Rian. Buku itu tak lain merupakan sebuah script drama musikal. Rian menutup buku itu kembali. Menarik napas panjang dan mengembuskannya dengan perlahan. Rian kembali bersandar pada kursi empuk pesawat.
            Setelah 8 tahun meninggalkan Korea Selatan dan sukses dengan kariernya di Amerika Serikat, kini Rian ingin kembali ke Korea sebentar saja. Untuk memenuhi permintaan seorang teman, Jin Yoojin. Rian tak kembali seorang diri. Ia datang bersama Shin Haesung, temannya yang kini menjadi direktur di Broadway.
            Haesung yang sedaritadi ke toilet, tiba-tiba sudah ada di samping Rian. Haesung tersenyum kepada Rian. Rian membalas senyuman temannya itu. Teman yang dulunya merupakan saingan terbesarnya. Bahkan mungkin, sampai sekarang, ia masih merasa Haesung sebagai saingannya.
            “Kau sudah baca?” tanya Haesung menyentakkan Rian dari lamunannya.
            “Ya, sudah. Jadi kita akan membuat drama musikal?”
            “Begitulah. Drama ini dilatarbelakangi oleh kehidupan kita semasa sekolah. Aku sendiri yang naskahnya,” jawab Haesung. Rian hanya mengangguk-angguk. Ternyata Haesung-lah orang di balik script drama yang ia baca tadi.
            Suasana menjadi hening sebentar. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Rian bersandar di kursi sambil berusaha memejamkan matanya, sedangkan Haesung memandang kosong ke jendela pesawat.
            “Omong-omong, kenapa kau begitu mudahnya menunda jadwal sibukmu di Amerika dan memilih untuk kembali ke Korea? Siapa yang memanggilmu?” tanya Haesung tiba-tiba. Kali ini Haesung tak lagi memandang ke luar jendela pesawat, melainkan menatap Rian.
            Rian langsung menegakkan badannya dan membuka kacamata hitamnya. Ia menatap Haesung dalam dengan alis terangkat. “Kau sendiri? Kenapa kau tiba-tiba ingin kembali ke Korea? Ada yang memanggilmu?” tanya Rian. Haesung nampak agak terkejut. Gadis itu hanya diam.
            Merasa masih belum mendapatkan jawaban dari Haesung, Rian mencoba menerka. Ia mendongakkan kepalanya dan matanya berputar hingga akhirnya pandangannya terhenti pada kedua bola mata Haesung.
            “Jin Yoojin-ah?” tanya Rian. Haesung mengangguk sambil tersenyum.
            “Neodo (Kau juga)?” tanya Haesung terkejut. Matanya membulat lebar. Mulutnya ternganga. Alisnya terangkat.
            Rian mengangguk. Keduanya pun tertawa.
            Tiba-tiba bayangan seseorang terlintas dalam pikiran Rian. Seseorang yang belum pernah ia lupakan seharipun selama ia berada di Amerika. Seorang teman semasa training-nya. Seorang teman yang kehilangan ayahnya pada debut stage-nya. Seorang teman yang sering memberikan sneaker-nya untuk Rian. Seorang teman yang telah mengisi hati Rian. Seorang teman yang bermimpi untuk menjadi yang terbaik. Seorang teman yang pernah bersama dengan Rian, menjalani masa-masa bersama yang sungguh indah. Tak lain, orang itu adalah JB.
            “Apakah selama ini kau masih berhubungan dengan JB?” tanya Rian datar. Selama 8 tahun, Rian takut untuk menghubungi JB. Ia bingung ingin mengucapkan apa. Bagaimanapun, mereka bukanlah sepasang kekasih lagi, hal itulah yang membuat hati Rian mencelos.
            Rian menunggu jawaban Haesung, namun Haesung tak kunjung menjawab pertanyaannya. Haesung hanya menatap kosong ke dalam mata Rian sambil tersenyum tipis.


***
            Drama musikal berjudul “Dream High” yang diproduseri oleh Haesung akhirnya berhasil. Banyak yang datang untuk menonton. Hampir semuanya memberikan tanggapan positif.
            Rian yang merasa agak kelelahan mencoba untuk beristirahat sebentar di ruang make-up. Ia mengambil tasnya, kemudian menunduk untuk membuka tasnya dan berusaha mencari sapu tangannya untuk mengelap peluhnya, tetapi ia tak dapat menemukannya. Kemana benda itu? gerutu Rian dalam hati.
            “Mencari ini?” tanya seseorang.
            Suara itu…
            Suara orang itu…
            Suara laki-laki itu…
            Rian mendongakkan kepalanya. JB sudah berdiri di hadapannya sambil tersenyum. Ia memegang sebuah sapu tangan. Rian menatap lurus mata JB, membuat mereka saling bertatapan. Kemudian pandangan Rian teralih pada sapu tangan yang sedang dipegang oleh JB. JB pun memberikan sapu tangan itu. Rian hanya dapat tersenyum kikuk sambil menerima sapu tangannya.
            “Bagaimana kau bisa menemukannya?” tanya Rian seusai menyeka peluhnya.
            “Kau meletakkannya di atas meja riasmu,” ucap JB.
            JB pun membalikkan badannya dan akan segera beranjak dari tempatnya di hadapan Rian. Akan tetapi dengan sigap Rian mencegat JB. Rian meraih tangan JB dan menggenggamnya erat. JB berhenti sebentar setelah itu kembali berbalik menatap Rian dengan pandangan bertanya.
            “Ada apa?” tanya JB dengan alis terangkat.
            Rian menunduk. Hampir saja ia ingin mengurungkan niatnya untuk bertanya. Akan tetapi ia menepis pikiran itu. “Bagaimana kabarmu?” tanya Rian kemudian.
            “Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja.”
            Rian hanya terdiam mendengar jawaban JB. Jawaban JB terdengar seakan ia tidak tertarik untuk mengobrol dengan Rian. Setelah Rian tiba dari Amerika, JB dan Rian memang jarang sekali bertemu. Kalaupun mereka berdua bertemu, hanya membicarakan hal-hal mengenai drama musikal, tidak lebih.
            “Tak ingin menanyakan kabarku?” tanya Rian.
            “Tidak,” jawab JB singkat.
            “Kenapa?” tanya Rian dengan suara serak. Rian pun melepaskan genggaman tangannya terhadap JB.
            “Aku sudah melihatmu kini. Dari apa yang kulihat, kau baik-baik saja sekarang. Hanya dengan melihatmu saja, itu sudah cukup untukku.” Usai menjawab, JB langsung berbalik meninggalkan Rian. Kali ini Rian tak berusaha untuk menahan JB.
            Rian terdiam. Ia memandangi pantulan dirinya di cermin. Memikirkan kata-kata JB. Bolehkah ia berharap? Mungkinkah masih ada sedikit saja perasaan JB untuk Rian?
            “Haish… Lee Ji Kyung*… Apa yang kau pikirkan?!” gerutu Rian pada dirinya sendiri.










*nama asli Rian.


***
             Sebulan sudah Rian menetap di Korea Selatan. Rian bahkan telah mengumumkan statusnya untuk vacuum beberapa bulan pada fans-nya.
            Pagi yang indah di’bumbui’ dengan semerbak bau bunga di musim semi membangkitkan semangat Rian untuk bangun pagi. Rian segera beranjak dari tempat tidurnya yang selalu setia menemaninya. Rian bergegas mandi dan berganti baju. Ia sudah siap untuk hari ini.


***
            Kirin Art School cukup ramai hari ini, walaupun hari ini merupakan hari Minggu. Tampak segelintir bintang terkenal yang bermunculan. Tak lain terdapat K, Hyemi, ex-Super Idol, JB, dan juga Rian, serta bintang lainnya yang terlahir dari Kirin Art School sendiri. Hari ini merupakan hari berkumpulnya semua alumni-alumni Kirin dalam satu dekade ini.
            Melalui momen reuni ini, dapat menjadi kesempatan bagi Rian untuk bertemu kembali dengan JB. Sejak berakhirnya drama musikal “Dream High”, Rian sudah tak pernah lagi bertemu JB. Ia lebih sering bertemu dengan Haesung dan Yoojin. Ia masih terlalu canggung untuk bertemu dengan JB. 8 tahun terpisah ternyata dapat membuat tingkat kecanggungannya bertambah.
            “Ya! Rian-ah, kenapa kau terlihat tegang begitu?” tanya Haesung pada Rian. Saat ini semua orang sedang berkumpul di ruang pertunjukkan. Sejumlah bintang terkenal Kirin mengisi acara sekolah ini.
            Rian hanya tersenyum tipis. Ia terlalu bingung untuk berkata apa. Ia takut perkataannya akan menyakiti hati temannya itu.
            “Sebaiknya kau cepat bersiap-siap. Sebentar lagi kau akan tampil bersama JB,” ucap Haesung kemudian.
            Kalimat yang diucapkan Haesung menyentakkan Rian. Terlalu terkejut. Ia bahkan tidak tahu kalau ia harus tampil bersama JB.
             Tanpa menunggu reaksi lebih lanjut dari Rian, Haesung sudah menarik Rian menuju ruang make-up. Di sanalah Rian kembali melihat sosok itu. Sosok seorang JB yang sedang berdiri membelakangi dirinya. Rian menatap bahu laki-laki itu. Bahu yang dulu dijadikannya sebagai tempatnya untuk menangis. Bahu yang dahulu menjadi saksi akan putusnya hubungan mereka berdua.
            JB tiba-tiba saja membalikkan badannya menghadap Rian. Ia Nampak agak terkejut dengan kehadiran Rian.
            “Kau sudah di sini?” tanya JB.
            Rian tertawa. “Memangnya sekarang kau melihatku di mana? Di sini bukan?” tanya Rian. Keduanya pun tertawa.
            “Kau tahu kan kita harus tampil?” tanya JB kemudian.
            Rian hanya membalas pertanyaan JB dengan anggukan.
            “Kurasa aku ingin kita menyanyikan lagu ‘Together’.”
            Rian menatap JB. Lagu itu…, lagu yang diciptakan Haesung untuk JB dan Rian. Lagu yang membawa ingatan Rian kembali ke saat-saat bersamanya dengan JB.
            Melihat Rian hanya terdiam, JB pun bertanya, “Kau masih ingat lagu itu, kan?”
            “Ya. Aku masih ingat.”
            Ex-Super Idol telah selesai tampil. Mereka–Siwoo, Hongjoo, Uibong, Nana, Ailee–pun berhambur memasuki ruang make-up.
            “Rian, JB, cepatlah. Sudah giliran kalian,” ucap Nana dengan bersemangat.
            Tanpa ragu, JB langsung menggamit tangan Rian menuju panggung. Tanpa disadari, seulas senyum sudah tersungging di wajah Rian.
            Alunan music ‘Together’ mulai terdengar memenuhi ruangan. JB dan Rian berdiri bersama di atas panggung. Mereka berdua pun mulai bernyanyi.


…When we’re together, when we’re together.
Modeun ge gwaenchanhajyeo (Semuanya menjadi lebih baik)
Apheun gieokdeul sarajyeo (Kenangan buruk menghilang)…
When we’re together, when we’re together
Nan tashi haengbokhaejyeo (Aku menjadi bahagia lagi)
Nado moreugo misol jiyeo (Tanpa disadari, aku juga tersenyum)…


            Untuk saat ini saja, Rian tak ingin memikirkan kenyataan yang terjadi. Ia kembali mengingat saat-saat bersama dengan JB. Sederhana saja, ia ingin JB kembali memandangnya.


idaero jigeumcheoreomman (Seperti ini, hanya seperti sekarang)
nae gyeote neoman itdamyeon (Jika kau ada di sampingku)
eotteon siryeoni (Apapun kesulitan yang kuhadapi)
wado igyeo nael su isseo (Aku dapat menghadapinya)…








TBC


a/n: Fan Fiction ini diambil dari serial drama Korea Dream High 2. Author sedih waktu tau couple favorite author (HaesungxYoojin dan JJcouple) tidak bersatu di akhir. Oleh karena itu untuk melampiaskan khayalan author, terbitlah FF ini. Maaf kalau mungkin ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan drama. Hal ini dikarenakan author nonton DH2 via YT yang kadang-kadang ENGSUB-nya suka membingungkan, jadinya detail ceritanya sendiri kurang masuk buat author. Tetapi gak apa-apa, yang penting tujuan FF ini untuk merealisasikan keinginan author :( Sekian dari author, terima kasih sudah mau baca ! :))





No comments:

Post a Comment